Minggu, 14 Februari 2016

Peningkat Gairah Seksual Bukan Manfaat Utama Kakao

Peningkat Gairah Seksual Bukan Manfaat Utama Kakao Selama ini cokelat yang asalnya adalah dari buah kakao dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual. Konon, kandungan theobromine pada kakao inilah yang menyebabkan cokelat menjadi salah satu makanan pembangkit libido.

Berbagai penelitian medis menunjukkan bahwa kakao mungkin dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Walau belum didukung bukti medis yang kuat, beberapa penelitian memberikan petunjuk kemungkinan adanya manfaat kakao untuk konstipasi, penurunan berat badang, peningkatan fungsi kejiwaan, bahkan hingga penyakit jantung dan Parkinson. Dalam hal sebagai pembangkit gairah seksual, belum ada penelitian lebih lanjut untuk menguatkan anggapan ini.



Kandungan Kakao sebagai Si Penghasil Cokelat

Biji yang ada pada buah kakao adalah bahan utama pembuat cokelat. Cokelat pahit (unsweetened chocolate) dibuat dari biji kakao yang pada dasarnya terasa pahit dengan cara memanggangnya kemudian menggilingnya hingga halus. Bubuk cokelat (cacao powder) dihasilkan dengan cara meremas lemak kakao dari cokelat pahit. Untuk menjadi cokelat kemasan yang manis, kakao ditambahkan dengan gula, vanili, cocoa butter, dan susu.

Masyarakat menggunakan berbagai bagian dari kakao untuk bermacam-macam kondisi, antara lain:

  • Biji kakao digunakan untuk meredakan diare, bronkitis, asma, penyakit usus menular, dan sebagai obat ekspektoran alami.
  • Kulit biji cokelat digunakan untuk mengobati penyakit ginjal, diabetes, kandung kemih dan penyakit hati, serta sebagai tonik tubuh.
  • Cocoa butter digunakan untuk penanganan kolesterol tinggi.
  • Zat flavonoid pada kakao diklaim dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Kakao, Afrodisiak yang Mungkin Efektif pada Wanita, tapi Tidak pada Pria

Tanaman kakao mengandung senyawa theobromine yang merupakan alkaloid pahit. Zat yang dahulu disebut xantheose ini sejenis dengan zat teofilin dan kafein. Theobromine tidak hanya terdapat pada kakao, tetapi juga ada pada daun teh. Theobromine adalah salah satu zat yang mempopulerkan klaim cokelat sebagai makanan pembangkit gairah seksual.

Selain cokelat, makanan pedas dan saw palmetto (sejenis tanaman palma) juga diklaim bersifat afrodisiak (meningkatkan libido). Namun, fakta penelitian menunjukkan bahwa makanan-makanan alami tersebut tidak efektif dalam meningkatkan gairah seksual, terutama pada pria. Pada penelitian awal memang menunjukkan adanya potensi efektif untuk menambah libido pada wanita, namun masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut.

Kehidupan Seksual Tidak Memuaskan, Konsultasikan kepada Dokter

Daripada langsung memercayai kakao dapat meningkatkan libido, lebih baik Anda berkonsultasi langsung kepada dokter apabila ada masalah terkait kehidupan seksual pribadi. Cara-cara yang biasa disarankan oleh para dokter dalam meningkatkan gairah seksual adalah:

  • Mengobati penyakit apabila penurunan libido disebabkan karena penyakit tersebut.
  • Berkomunikasi dengan pasangan.
  • Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
  • Berkonsultasi kepada seorang terapis yang sesuai.

Apabila Anda ingin mengonsumsi dan membuktikan kakao sebagai makanan alami yang dapat meningkatkan gairah seksual, boleh saja, asalkan tetap memperhatikan takaran asupannya demi menjaga kesehatan.


Baca juga :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar